Kadispora Sumut Sampaikan Kesiapan Pelaksanaan PON 2024

Optimisme menorehkan catatan penting pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 terus dipegang oleh Sumatera Utara (Sumut), sebagai tuan rumah. Di antaranya sukses dalam penyelenggaraan, prestasi, pemberdayaan ekonomi hingga pascaevent. Komitmen tersebut juga akan menguji pembinaan atlet ‘asli’ daerah tanpa membeli pemain dari luar provinsi.
Hal itu disampaikan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut, John Ismadi Lubis saat gelaran Konferensi Pers oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Tuahta Saragih di ruang Rapat III, lantai 2 Kantor Gubernur, Rabu (3/8). Hadir sebagai fasilitator, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kaiman Turnip beserta jajaran.
Menurut John, komitmen untuk menguji kemampuan atlet ‘asli’ hasil pembinaan sendiri ditegaskan oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam berbagai kesempatan. Karena itu, target lima besar pada PON XXI 2024 harus diraih dengan mengandalkan putra-putri dari dalam provinsi sendiri.
“Pak Gubernur menegaskan bahwa kita memang harus mengandalkan atlet dari dalam provinsi sendiri. Sebagai tuan rumah, Gubernur sudah minta agar semua cabang olahraga (cabor) tidak berbuat curang, jangan beli atlet. Tetapi kalau ada atlet Sumut yang mau pulang kampung, kita akan siapkan. Target kita lima besar,” jelas John.
Sementara Kadispora Sumut Tuahta Saragih menyampaikan kesiapan sebagai tuan rumah PON XXI 2024, untuk 34 cabor, dimana acara puncak (penutupan) akan berlangsung di stadion Sport Centre, Deliserdang. Adapun lima target sukses sebagaimana disampaikan sebelumnya yakni suskes penyelenggaraan, prestasi, administrasi, pemberdayaan ekonomi kemasyarakatan, serta pemanfaatan fasilitas pasca event.
“Ini menjadi tugas besar karena mengumpulkan orang dengan jumlah banyak. Makanya membutuhkan sistem terukur yang sistematis serta terkoodinir dengan baik. Begitu juga beberapa venue yang setelah digunakan saat PON, bisa dimanfaatkan dengan baik (tidak terbengkalai),” sebut Tuahta.
Selanjutnya, kata Tuahta, saat ini telah dianggarkan pada tahun pertama sebesar Rp65 Miliar dari APBD Sumut. Kemudian pada 2023 mendatang, dianggarkan lagi sekitar Rp362 Miliar, sehingga totalnya berkisar Rp427 Miliar untuk pembangunan venue di Sport Centre, dimana pelaksanaannya melalui LPSE, mulai dari tender, verifikasi sampai penentuan pemenang.
“Pelantikan Panitia Besar (PB) PON merupakan satu langkah besar bagi Pemprov Sumut untuk melakukan langkah selanjutnya. Pertama kita akan merumuskan logo dan maskot. Kalau logo kita akan berdiskusi dengan Aceh, karena ini harus mewakili dua provinsi. Namun kalau maskot, kita akan mendiskusikannya di internal provinsi. Kemudian target dalam dua bulan kedepan, sudah bisa kita dapatkan maskot, sehingga nanti di awal2023 sudah bisa kita sosialisasikan,” jelas Tuahta.
Sedangkan terkait kesiapan akomodasi, transportasi dan konsumsi di setiap arena, pihaknya akan melakukan pengawasan guna mengantisipasi kesalahan. Karenanya, disampaikan kepada seluruh OPD terkait, untuk mempersiapkannya H-5 dan H+5 pelaksanaan PON, seperti persiapan pengusaha hotel.
“Untuk lokasi pelaksanaan pertandingan, di awal penentuannya ada enam kabupaten/kota yaitu Kota Medan, Binjai, Deliserdang, Serdangbedagai, Simalungun dan Tebingtinggi. Tetapi nanti kita akan memanggil kembali mereka untuk kesiapannya, dan masih dinamis. Seperti beberapa kabupaten yang mengajukan permintaan tempat pelaksanaan pertandingan,” tambahnya.
Tuahta mengatakan bahwa setiap daerah yang ingin menjadi tempat pelaksanaan pertandingan cabor di PON, harus menyediakan segala sesuatu yang berasal dari APBD sendiri sebagai konsekwensi kesiapan kabupaten/kota. Termasuk pertimbangan jarak antara penginapan dengan lokasi pertandingan, harus berada di bawah satu jam perjalanan.
“Diperkirakan akan ada 70 ribu-an orang yang akan masuk ke Sumatera Utara, selain pejabat tinggi. Terutama saat acara penutupan PON nantinya. Karena itu, kita akan sampakan secara rutin setiap perkembangan persiapan PON XXI 2024 kepada masyarakat,” pungkasnya.** (H13/DISKOMINFO SUMUT)-(RV)

Gubernur Nova Sambut Baik Pembukaan PON XXI di Aceh

Jakarta – Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah MT menyambut baik ditunjukannya Aceh sebagai tempat pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat.

“Kami menyambut baik dengan apa yang telah diputuskan dalam pertemuan ini. Kami siap menggelar pembukaan PON XXI nanti,” kata Nova dalam pertemuan dengan Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dalam rangka membahas persiapan PON XXI tahun 2024 Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) di Kantor KONI Pusat, Senayan, Jakarta Pusat, 8 Februari 2022.

Gubernur Aceh juga menyampaikan, terkait dengan cabor yang akan diperlombakan di Aceh, semua keputusannya nanti akan diserahkan sepenuhnya kepada pihak KONI Aceh, termasuk skema sentralisasi dan desentralisasi yang dianjurkan KONI Pusat.

“Saya juga nanti akan mengecek keberadaan dan kesiapan venue dan penginapan kluster,” kata Nova.

Adapun cabor yang diusulkan untuk diperlombakan di Aceh sebanyak 31 cabor, meliputi aerosport, anggar, angkat berat, angkat besi, arung jeram, baseball dan softball, woodball, bola basket, bola tangan, bridge, dayung, triathlon, hapkido, judo, kempo, kurash.

Selanjutnya, layar, menembak, muangthai, panahan, panjat tebing, rugby, selam, sepakbola putra, sepak takraw, sepatu roda, soft tenis, tarung derajat, dan tenis lapangan.

Terkait dengan pemindahan beberapa cabor seperti sepakbola putri, golf dan binaraga, yang telah disepakati dalam pertemuan itu, Gubernur Nova juga telah menyetujuinya.

“Dengan demikian kami sepakat menyerahkan cabor tersebut untuk dipindahkan ke Sumatera Utara,” sebut Nova.

Dalam pertemuan itu, Nova menyampaikan terima kasih kepada ketua umum KONI Pusat dan Gubernur Sumut.

“Alhamdulillah atas kebesaran jiwa kita semua terutama Gubsu (Gubernur Sumut) dan ketua KONI, kami semua juga sudah sepakat dan tidak ada lagi masalah kedepan. Mudah-mudahan pon ke-XXI pada 2024 sukses menjadi tuan rumah Aceh dan Sumut,” ujarnya.

Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti pertemuan kedua belah pihak kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainuddin Amali, terkait persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 di Aceh bersama Sumatera Utara (Sumut).

Marciano Norman mengatakan, dalam pertemuan itu menyepakati beberapa hal, mulai dari cabang olahraga (cabor), masalah venue yang akan dibangun, aturan-aturan yang akan diberlakukan terutama struktur organisasinya.

“Dukungan dua gubernur Aceh dan Gubernur Sumut sangat luar biasa, sehingga saya beserta KONI provinsi akan segera menindaklanjuti dan akan menjadi usulan kepada pemerintah dalam hal ini menteri pemuda dan olahraga untuk dilanjutkan kepada bapak presiden untuk kemudian menerima arahan atau peraturan presiden tentang pelaksanaan PON ke-XXI pada 2024 di Aceh – Sumut,” katanya.

Ia menyebutkan, kesimpulan dalam pertemuan itu menyepakati pembukaan PON akan dilakukan di Tanah Rencong dan penutupan di Sumut. Marciano juga menyebutkan, terkait permintaan satu cabor lagi yakni Muangthai masih menjadi catatan pihak KONI.

“Cabor Muangthai akan dipertandingkan apabila organisasinya sudah dibereskan. Kemudian terkait mutasi atlet, kita akan segera mengeluarkan aturannya,” sebutnya.

Ketua Umum KONI Pusat berharap, PON Aceh Sumut ini benar-benar menjadi ajang yang bisa melahirkan atlet-atlet masa depan Indonesia. Sehingga hasil yang dilakukan masing-masing provinsi juga semakin baik.

Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, juga telah setuju dengan hasil pertemuan hari ini.

“Olahraga sarat dengan sportifitas. Ini yang kami bahas dan motivasi ini yang akan kami lakukan. Semoga sukses pon ke-XXI ini,” katanya.

Dalam pertemuan itu, Gubernur Aceh didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Aceh, Dedy Yuswadi AP, Ketua Harian KONI Aceh, Kamaruddin Abu Bakar, Sekretaris Umum KONI Aceh, M. Nasir, Ketua DPRA Dahlan Jamaluddin, dan Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh Almuniza Kamal S.STP, M.Si.

Diketahui, Gubernur Aceh Nova Iriansyah pada 31 Januari 2022 lalu sudah menyerahkannya usulan rencana pembangunan venue kepada KONI Pusat.

Dimana venue utama PON Aceh-Sumut XXI 2024 rencananya akan dibangun di Kuta Malaka, Aceh Besar di lahan seluas 100 hektare. Rencananya, akan ada 14 venue di luar stadion utama.

Kemudian, beberapa fasilitas yang akan dibangun nantinya di Kuta Malaka meliputi stadion utama, arena selam, perkantoran, kampus olahraga, RS olahraga, stadion utama, community center, hill top, lapangan panahan, asrama/wisma atlet, lapangan rugbi, dan gedung olahraga.

Sumut ‘Panaskan Mesin’ Sambut PON 2024

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 memang masih dua tahun lagi namun Sumatera Utara sudah bersiap dengan ‘memanaskan mesin’ para atletnya. Persiapan bakal dilakukan dengan membina atlet-atlet berpotensi meraih prestasi. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahyamadi menyampaikan saran pembinaan atlet dalam Rapat Kordinasi Evaluasi Penyerapan Anggaran APBD Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara Tahun 2022 dan Penanganan Dampak Inflasi yang berlangsung di Grand City Hall, Rabu 2 November 2022. Kegiatan ini, dihadiri oleh Bupati, Wali Kota, Dandim dan Kapolres se-Sumatera Utara. Lebih lanjut, Gubernur Edy mengatakan bahwa PON 2024 Aceh-Sumut ini, akan berlangsung di November 2024. Atas hal itu, ia meminta persiapan pembinaan atlet dimasing-masing Kabupaten/Kota. “Ada kepentingan saya dalam waktu dekat ini, tahun 2024 bulan November tanggal 4 ada PON di Aceh dan di Sumatera Utara,” kata Gubernur Edy. Mantan Pangkostrad itu, mengungkapkan Provinsi Sumut, terdapat 33 Kabupaten/Kota dan jumlah penduduk 15 juta jiwa. Sehingga sangat muda melakukan pembinaan terhadap atlet-atlet berprestasi dilakukan masing-masing daerah. “Jadi yang mempunyai rakyat itu adalah Kabupaten/Kota, saya hanya dirjen saja. Kalau ada rakyat (atlet) disitu tolong disiapkan,” kata Gubernur Edy. Mantan Ketua Umum PSSI itu, mengatakan pembinaan dilakukan di masing-masing Kabupaten/Kota harus dilakukan berjenjang hingga berkelanjutan dengan melakukan seleksi atlet dari tingkat Desa, Kecamatan hingga Kabupaten/Kota. Pembinaan juga dilakukan dengan menggelar Pekan Olahraga Kabupaten/Kota dan dilanjutkan ke Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). Sehingga dapat dilakukan seleksi dengan baik untuk mendapatkan atlet-atlet berprestasi. “Ada namanya, Porprov Sumut, itu event 4 tahunan, diatur secara bertahap mulai dari Desa, Kecamatan sampai ke Kabupaten. Habis itu, diberangkatkan ke Provinsi. Ini lah Porprov Sumut yang saya buka dan secara teknis dikerjakan oleh Ketua KONI,” jelas Gubernur Edy. Gubernur Edy mengungkapkan KONI Sumut tidak bisa melakukan pembinaan atlet berjenjang, bila tidak mendapatkan dukungan dari Kabupaten/Kota mengirim atlet untuk dibina dan dilatih ditingkat Provinsi. “Saya ingatkan lagi, pak KONI dengan waktu disediakan silakan bicara. Anda tidak bisa apa-apa, kalau tidak di support oleh Kabupaten/Kota,” kata Gubernur Edy. Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu, mengatakan pihaknya siap memberikan bantuan anggaran pembinaan bagi Kabupaten/Kota dalam menjaring dan seleksi atlet-atlet berprestasi itu. “Ada dananya ini, ini bisa gagal, batal, tidak berjalan dan tak berfungsi. Apabila, Kabupaten/Kota tidak melakukan pembinaan di daerah. Anda (Bupati/Wali Kota) anggarkan bertahap, bertingkat, dan berlanjut. Kalau tidak siap, beri tahu saya. Biar saya menganggarkan, tapi personil-personil (atlet) ada ditempat anda,” jelas Gubernur Edy.

Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Rabu, 2 November 2022 – 21:30 WIB
Judul Artikel : Sumut ‘Panaskan Mesin’ Sambut PON 2024
Link Artikel : https://www.viva.co.id/sport/gelanggang/1539718-sumut-panaskan-mesin-sambut-pon-2024
Oleh : Yudhi Maulana,B.S. Putra (Medan)